Selasa, 28 Oktober 2014

TITIP SATU CINTAKU ,YA ALLAH ^_^





Semoga cinta ini adalah cinta misi, bukan cinta nafsu.. Sehingga bisa membuatku lebih ikhlas dan bersabar dlm setiap prosesnya, dlm setiap penantiannya..

Ya Allah, Maha Pemilik Cinta..
Aku titipkan satu cinta itu pada
Mu, jangan kau hadirkan dulu saat ini, jadikanlah itu sangat indah suatu saat nanti.. ketika waktunya telah tiba.. Waktu yang paling tepat dengan seseorang yang tepat, yang telah Kau persiapkan sejak dulu..

Titip satu cinta itu ya Allah..
Cinta yang akan membuatku semakin dekat dengan_Mu..
Cinta yang membuat
ia pun
semakin dekat dengan_Mu..
Cinta yang membuat kami semakin mensyukuri betapa Luas nikmat dan karunia_Mu, dan membuat kami saling membimbing untuk mencapai ke Ridho’an_Mu. .

Titip satu cintaku Ya Mushawwir,,
Cinta yang bisa menghasilkan sebuah keluarga yang sakinah..
Cinta yang bisa menciptakan sebuah rumah yang hangat yang akan menjadi tempat bangkitnya peradaban agama_Mu..

Titip satu cinta itu Ya Malik..
Cinta yang darinya aku lahirkan para mujahid dan mujahidah yang tangguh.. yang senantiasa siap membela agama_Mu di garda terdepan.. Ksatria yang tidak pernah takut malawan musuh-musuhMu dan musuh-musuh Rasul_Mu..

Titip satu cinta itu ya Rabb..
Jagalah kami, bimbing langkah kami,, sehingga kami bisa sama-sama terjaga dan akhirnya sama-sama mendapatkan yg terjaga pula..

Titip satu cinta itu Ya Rahman..
Cinta yang dengannya aku bisa banyak belajar dan ia pun bisa banyak belajar, sehingga kami bisa saling mengisi dan semakin berkembang karena cinta itu..

Titip satu cinta itu Ya Waliyy,,
Bimbing langkahnya, mudahkan urusannya, luaskan rizkinya dan jaga dia untuk tetap berada di jalan_Mu, mudahkanlah jalannya dalam menemukan aku disini..

Titip cinta itu Ya Karim,,
Jadikan hidupnya senantiasa bermanfaat, dan jangan lengahkan ia dgn fananya kehidupan dunia.. Semoga saat ini pun ia sedang berjuang di sana, senantiasa berjuang untuk menggapai Syurga_Mu.. Jadikan ia orang yang bersungguh-sungguh untuk kehidupan dunia dan lebih bersungguh-sungguh untuk kehidupan akhiratnya..

Titip satu cinta itu Ya Ghaffaar,,
Jadikan ia orang yang selalu mempelajari agama_Mu, orang yang selalu menyeru kepada agama_Mu.. jadikan ia Murrobi yang terbaik untukku dan anak-anakku kelak, jadikan ia murobbi terbaik untuk keluarga dan masyarakat..

Titip cinta itu Ya Hafizh,,
Jaga aku dan jaga ia sampai waktu yang Kau tetapkan tiba, dan jadikanlah kami hamba-hambaMu yang senantiasa bersabar dan bersyukur..

Senin, 27 Oktober 2014

PELANGI HIDAYAH ^_^










            Bermula dari pertemuan perkenalan ekskul di Sekolah Menengah Atas, terhayut dalam buaian kedahsyatan yang tak pernah tertemukan sebelumnya. Raungan Takbir yang begitu menggetarkan hati dan senyuman yang menenangkan jiwa, kakak-kakak itubegitu ramah, qolbu terhayut dalam belaian mesrah indahnya Islam. Mereka menamai organisasi mereka dengan Irmas, damai sekali Jilbab lebar kakak perempuan yang teersibak angin membuat ku terpana, apalagi bulatan senyum ramah yang selalu ia tebarkan kepada kami siswa baru, diri ini tertarik mengenalnya lebih dekat.
            Apakah ini pertanda hidayah yang sering dibicarakan banyak orang?
            “Masa SMP”
            Asma adalah seorang siswa Menengah Pertama yang memiliki sikap trendy dan dendy. Penampilanya bak ratu Kleopatra yang menawan ditengah gurun sahara dan menarik dibukit piramida. Laki-laki yang tak memiliki pemahaman untuk menjaga hati selalu mencoba mendekatinya, rayuan kata selalu terlontar kepadanya namun dia tak pernah menaggapinya. Mungkin penampilannya yang selalu anggun, apa lagi ketika rambut panjangnya yang tersibak angin membuat laki-laki tak semakin tak berhenti menggodanya.
            “Ma, kamu itu cantiik. Cowok-cowok juga suka dengan kamu, tapi kenapa kamu gak pernah serius sama satu orang pun yang mencoba dekatin kamu?” kata Dea temenya.
            “hhmm, belum saatnya aku serius dengan mereka, lagian bisa ajakan mereka suka sama aku bukan karena hati mereka, yang serius-serius ntar aja kalau sudah menjadi suami... haha, fokus belajar dulu aja.” Sahut Asma sambil cekikian.
“Kamu itu cantik, juara umum lagi, gak salah aku memilih kamu jadi teman.” Sahut Dea kembali.
Asma hanya menyahut pernyataan Dea dengan senyum manis yang biasa dia lontarkan kepada orang terdekatnya, dan Asma mencoba mengganti alur pembicaraan kepada mata pelajaran yang sedang dipelajari bersama.
            Kelulusan SMP”
            Ujian Naisonal telah menguras otaknya hari-hari dihabiskannya untuk mengupas tuntas pelajaran-pelajaran yang akan diujikan. Usahanya tak sia-sia, kini Asma lulus dengan predikat siswa dengan NEM terbaik disekolahnya. Dia memang selalu mendapatkan gelar juara umum semenjak SD hal yang biasa namun membuat orang tuanya bahagia.
            “Ma, selamat yah! Kamu lulus dengan hasil terbaik.” Dea mengucapkan selamat.
            “makasih ya De, Alhamdulillah. Doakan aku mudah-mudahan test SMA aku juga lulus.” Jawab Asma.
            Keinginannya memasuki salah satu sekolah favorit dikotanya tak tertahankan lagi. Entah kenapa Asma menemukan hal yang berbeda saat keinginannya itu didukung oleh kedua orang tuanya. Berbeda halnya ketika masuk SMP. “Aku berharap aku lulus di SMA itu.” Lirih Asma dalah hati.
            “Mula-Mula SMA”
            Asma lulus di sekolah yang diimpikannya. Kebahagiaan Asma mengiringi dia selalu untuk menyempurnakan ikhtiarnya untuk mewujudkan mimpinya menjadi kenyataan. Tahap demi tahap dia lalui. Persyaratan daftar ulang pun dia penuhi. Sampai-sampai Masa Orientasi Siswa (MOS) yang memperkenalkan segala aspek terkait sekolah dia ikuti, dan pada masa itu pula dia menemukan getaran kesyahduan yang berbeda. Rasa penasarannya untuk menyapa kakak perempuan organisasi ittu selalu menghantuinya. Hingga sampai pada satu waktu.
            “Assalamu’alaikum... Dek.”
            Yuurr... perasaan syahdu itu kembali hadir suara itu, senyum ramah itu. “Wa’alaikumsalam, ya kak.” Sahut Asma.
            “Sendirian saja diberanda musholah? Yang lain kemana?”
            “Iya kak, lagi nunggu teman yang sedang dalam perejalanan.”
            “Ohh gitu, eh kita belum Ta’aruf. Nama saya Lia, nama adik siapa?”
Ta’aruf??? Kata apa itu, aku baru mendengarnya kali ini. Asing rasanya kata itu singga ditelinga ku. Apa yah artinya? Lirih Asma dalam hati.
            “Nama saya Asma kak, saya siswa baru di sekolah ini. Kakak yang waktu itu di depan yang memperkenalkan Irmas yah?
            Keinginannya untuk mengenal kakak perempuan yang membuat dia terbuai dalam kesyahduan dikabulkan oleh Allah. Asma tersadar ternyata pertolongan Allah datang dari sisi yang tak pernah dia duga, dia tak pernah menyangka akan berkenalan dengan kak Lia dalam waktu yang sangat singkat, hingga Ta’aruf berlanjut sampai perubahan pada diri Asma.
                “Ta’lim Pertama”
Hp Asma bergetar dengan nada dering potongan lagu berjudul “Sunny” yang dibawakan BCL yang sedang ngetop pada masa itu. Ternyata dia mendapat pesan singkat dari kak Lia yang berisikan “Assalamu’alaikum dek  Asma... hari ini ada agenda? Kalo tidak ada hari ini disekolah teman-teman Irmas punyaagenda Ta’lim rutin pekanan. Kak Lia tunggu disekolah yah, kak Lia harap dek Asma berkenan hadir.. kakak tunggu”.
Klik Asna kunci layar hp yang berlatarkan gambar kartun favoritnya, dia bergeming dalam hati. Ta’lim rutin yah? Aku belum pernah menghadirinya semasa aku SMP, apa salahnya akumencoba untuk menambah pengalamanku. Tapi aku pake pakaian mana? Selama ini, aku kan punya baju lengan pendek dengan jeans, masa pergi ke Ta’lim pake jeans, bajulengan pendek, rambutku terlihat banyak orang. Bisa jadi pusat perhatian ntar. Lebih baik aku pinjam baju mamah aja deh. Geming  Asma.
Hal ini membuat mamahnya keheranan melihat pola tingkah laku Asma, yang dulu anti banget  dengan baju muslim secara tiba-tiba dia berubah.
“sanyang, kamu gak salah minum obat kan?” tanya mamah heran.
“iihh, mamah. Ngga mah, aku cumamau ikud Ta’lim rutin pekanan disekolah. Jadi aku pinjam baju mamah.” Sahutnya.
“Ta’lim rutin? Sejak kapan kamu ikud acara begituan? Biasanya mamah minta temeninke Ta’lim ibu-ibu di madrasah aja kamu gak mau. Kata kamu kuno, kayak ibu-ibu.” Jawab mama semakin heran.
“mamah sayang , udah deh. Sekarang pakein aku jilbab dulu. Gak bisa nih pakenya.” Jawab Asma dengan kerudung pink di kepalanya.
Asma mengikuti Ta’lim hingga selesai dan hatinya semakin menemukan kedamaian. Apalagi ini pertama kali dia mengikuti kegiatan Islam dan pertama kalinya dia menggunakan jilbab. Ta’lim kali ini membicarakan tentang Universalnya Islam sebagai agama. Dia baru tahu, bahwa Islam adalah agama yang menyeluruh dan benar. Selama ini dia tak perenah memahaminya secara menyeluruh, yang dia tau hanyalah mendirikan sholat, baca Al-Qur’an dan puasa di bulan Ramadhan selebihnya dia tidak memahaminya, terkadang sholat wajib pun masih sering dia tinggalkan. Dia merasa beruntung masih diberikan usia untuk membenahi diri, apalagi Ta’lim pertama ini menyadarkan dia tentang banyak hal, utamanya kewajiban seorang muslimah mengenakan jibab.
“Dek, suda mau menggunakan jilbab secara kontinu?” tanya kak Lia.
Sambil malu Asma menjawab, “jujur kak, Asma baru kali ini pakai jilbab. Kakak tau kan dikeseharian Asma jarang sekali pakai jilbab bahkan tak pernah, ini pun pakai jilbab karena menyesuaika dengan keadaan. Tadi pagi aja sebelum berangkat Asma narik mamah buat pakein jilbab ke Asma.”
Kak Lia tersenyum, “Tapi Asma cantik kok pake jilbab. Akan lebih cantik jika diniatkan dari sekarang untuk Istiqamah menggunakan jilbab. Dalam Islam seorang wanita itu, diwajibkan menutup auratnya. Coba deh dibuka Al-Qur’an surah Al-Ahzab ayat 59. Disana dijelaskan seorang wanita diwajibkan menutup auratnya, agar lebih mudah untuk dikenali. Jadi sebenarnya jilbab itu identitas seorang muslimah.”
“tapi kak, Asma belum siap kayak kak Lia,” sahut Asma.
Kaka Lia kembali tersenyum ramah, “dek Asma, tak perlu menunggu siap untuk berubah. Asalkan punya keinginan yang kuat untuk tetap Istiqamah dimata Allah itu mudah, gak harus langsung kayak kak Lia kok pake jilbabnya. Ada tahapnya, asalkan adek mau aja untuk mengembangkannya dalam keistiqamahan. Allah itumemberi aturan ukan untuk menyulitkan hamba-Nya, insya Allah dek asma bakalan merasaka berjuta hikmahnya,”
Subhanallah, hati Asma berrdegup kencang. Perkataan kak Lia selalu berlayar dalam pemikiranya sampai-sampai Asma memutuskan untuk membulatkan tekad menggunakan jilbab.
            “Masa Hijrah”
Semenjak aktif menjadi pengurus Irmas, Asma banyak  berubah. Dia rajin mengikuti kajian pekanan yang bernama Mentoring yang mampu menuntun dia untuk tetap istiqamah.
“Asma berubah yah sekarang, gak kayak dulu. Yang tetap sama, laki-laki tetap sama aja pengen jadi pacarnya. Meski sekarang rambut hitamnya tertutupisama jilbabnya.” Obrolan teman-teman sekelasnya.
Tentu saja teman-temannya pasti banyak heran karena selain menggunakan jilbab sikap Asma berubah menjadi lebih sopan, tutur katanya lebih halus, terus yang biasanya jam istirahat digunakann untuk ngerumpi, sekarang lebih dia gunakan untuk dekat dengan Allah. Shalat dhuha, baca Al-Qur’an bahkan puasa senin-kamis tak pernah dia tinggalkan. Subhanallah..
Dulu laki-laki mengejar dia karena kecantikannya dia, utamanya rambut hitamnya. Sekarang pengen jadi pacarnya karena keshalihan Asma. Siapa coba yang gak mau punya pacar cantik shalihah, pintar lagi.
Meski begitu Asma tak pernah lalai dama menjaga hatinya. Dia pernah jujur kepada kak Lia, bahwa dia sedang menyukai laki-laki yang bernama Fulan. Tapi kak Lia tidak marah atau pun melarangnya justru kak Lia memberi motivasi.
“dek Asma Shalihah, punya perasaan sama lawan jenis itu fitrah sayang, tidak ada yang bisa menolaknya ketika itu muncul dalam hati kita, karena itu memang fitrah manusia. Dek Asma suka sama lawan jenis itu wajar dan harus disyukuri, karena dek Asma sedang memiliki cinta dari Allah. Tapi, perlu diingat! Kita harus menempatkannya pada tempat yang tepat, ketika belum halal dalam arti syah menjadi sepasang suami istri kita dilarang mengungkapkanyan, akan lebih baik ketika kita kelola dengan diamnya kita. Contohnya Fatimah dan Ali, mereka berdua baru menyadari jika mereka saling menyukai sebelum menikah, tetapi saling mengungkapkanya itu setelah menikah. Semua orang sudah ada jodohnya kok sayang, sudah tercatat semenjak kita masih dalam rahim sang ibu, yang terpenting bagaimana sekarang cara kita menjemputnya. Seorang wanita itu tercipta dari tulang rusuk laki-laki, jadi tidak akan tertukar. Cinta sejati itu akan hadir dengan seperti apa kondisi iman di hati kita. Lantas ngapain harus pacaran? Harusnya ketika memiliki pereasaan kepada lawan jenis membuat kita tak pernah lelah membenahi diri. Itu janji Allah, jika dek Asma ingin mendapatkan pendamping hidup seperti Nabi Muhammad, sudahkah dek Asma seperti Aisyah ataupun Khadijah? Begitulah. Tetap Istiqamah yah!”
Paparan panjang kak Lia dalam mentoring kali itu membuat Asma yakin bahwa cinta itu harus dia kelola sebaik mungkin, bukan diumbar pada waktu yang belum tepat. Itulah yang membuat dia tidak memikirkan rayuan dari teman laki-lakinya.
            “Keheranan Sang Mamah”
Bukan hanya teman-temanya yang merasakan perubahan pada diri Asma. Orang-orang tedekat dirumahnya pun merasakan hal yang sama utamanya mamah, dia sempat heran melihat perubahan Asma semenjak SMA, mulai dari Asma memutuskan untuk menggunakan jilbab, sikap yang banyak berubah, sampai lagu-lagu pop yang biasa didengarkan tergantikan dengan lagu-lagu religius yang bikin mamah semakin heran.
“Ma, mamah heran deh sama kamu. Kamu gak sakit kan?”
“Ngga mamah sanyang... Asma Cuma ingin menghabiskan masa muda Asma sebagai orang beiman... hehe” sahut Asma sambil nyegir.
“Ma, mamah tuh khawatir sama kamu. Kamu gak ikut aliran yang sedang ramai diperbincangkan?”
“Ngga mamah ku, insya Allah jalan yang Asma tempuh ini jalan yang benar, emang selama Asma berubah mamah ngeliat hal negatif yah dari diri Asma? Samapai mamah bilang asma ikud aliran begituan” sahut asma lagi.
“Ngga kok sayang, sejau ini mamah liat kamu berubah ke arah yang positif. Tapi mamah khawatir aja sama perubahan kamu, pokoknya banyak berubah. Biasa gak suka baca buku, sekarang bukunya segudang bertemakanreligius pula, itu juga lagu-lagu yang sering kamu putar semacam keronconganitu, bikin mamah makin heran”
Itu nasyid mamah. Senandung Islami. Gak kalah ngetop dan enak didengar kok sama yang lagu-lagu pop yang dulu sering asma dengerin, justru kalo dengerin nasyid lebih berkah soalnya syair-syairnya ngingetin kita sama Allah”
“tapi mamah...” mamah tidak melanjutkan percakapanya karena melihat Asma yang tersenyum semakin manis.
“mamah sayang, percaya deh sama Asma. Insya Allah Asma gak akan berubarah keburukan selama Asma tetap memegang teguh aturan Allah. Selama itu positif Asma minta mamah dukung Asma yah. Tapi kalau udah berrubah kearah negatif mamah ingatin Asma.” Diakhiri dengan senyum ramah
“iyaa, iyaa... apa sih yang ngga buat anak mamah”.
Percakapan itu bereakhir dengan kemesraan antara ibu dan anak, Asma memang sangat dekat dengan ibunya, jadi pantas ketika Asma berubah ibunya  sangat mengkhawatirkan keadaanya. Dalam masa perubahanya, ibunya sempat melarangnya menggunakan jilbab yang menutupi dadanya, sampai-sampai jilbab Asma pernah disembunyikan efek dari Asma yang tak pernah mendengarkan perintahnya, Asma hanya memiliki satu jilbab berwarna putih yang hanya digunakan untuk kesekolah saja, selebihnya dia menggunakan jilbab seadanya. Dia sempat terpuruk tapi dengan berjalanya waktu dan keyakinan Asma kepada Allah, ibunya luluh dengan sikap Asma yang terus membaik dan Asma diizinkan menggunakan jilbab panjang semacam kak Lia hingga saat ini, bahkan dia selalu diberikan baju-baju yang syar’i oleh ibunya.
Perubahan Asma membuat ibunya bahagia, karena Asma mampu membuktikan k epada ibunya bahwa berubah menjadi muslimah seutuhnya itu bukan untuk mendapat cap teroris dimata manusia tetapi istimewah dimata Illahi. Laki ini Asma tak pernah ragu untuk melangkah karena berbagai ujian yang dia tempuh dalam masa hijrahnya mampu dia lewati atas izin Allah. Hal tersebut membuat Asma semakin yakin kepada Allah, bahwa semua yang terjadi di dunia ini tak luput dari pertolongan besar Allah.
Asma berharap agar tetap istiqamah hingga akhir hayatnya, banyak do’a yang selalu dia panjatkan kepada Allah, agar Allah tetap menuntunya kejalan keistiqamahan.
Menjadi manusia seutuhnya dengan tetap berada pada alur kehidupan yang sesuia dengan syari’atnya.

Senin, 20 Oktober 2014

La Tahzan ~ Jangan Bersedih ^_^


“AKU MENUNGGUMU” ^_^




Ini bukan sekedar kata-kata agar kamu jatuh hati padaku, namun ini adalah kejujuranku. Mengapa aku berkata seperti ini? Karena aku menyukai orang-orang yang mencintai_Nya....yang mencintai Rasul_Nya....dan denganmu....
Kuharap keteguhanmu bisa mengajakku serta untuk semakin mencintai_Nya....

Aku merindukanmu karena Allah...
Ini bukan untaian rahasia dalam hatiku untuk memikatmu. Mengapa aku berkata seperti ini? Karena aku tau mengucap ikrar suci itu menyempurnakan hidupku. Dan.....pernikahan adalah sunah Rasulullah dan Rasulullah adalah kekasih Allah. Cinta adalah anugerah_Nya yang ditumbuhkan dihati orang-orang yang dikehendaki_Nya. Bagaimana aku tidak merindukan kehadiranmu wahai kekasih... to come in my life?

Aku menunggumu karena Allah...
Ini bukan rajutan perasaan untuk sebuah penantian. Mengapa aku berkata seperti ini? Karena aku tahu, diriku terlalu banyak kekurangan....dan karenanya aku butuh seseorang yang lebih halus untuk menakhlukan hatiku yang tegas dan yang lebih tangguh untuk menguatkan hatiku yang lemah dengan izin_Nya...
Aku tahu ... terlalu banyak yang harus aku perbaiki....karenanya, aku menunggumu untuk menjadi pendamping hidupku....aku menunggumu untuk lebih membimbingku dengan tulusmu....untuk lebih mengajariku dengan sabar hingga kenikmatan imanku terhadap_Nya semakin dalam dengan izin_Nya....disetiap harinya....untuk selama-lamanya...
Aamiin....

Aku tahu, dalam hatiku...aku tak ingin hidup sendiri, karenanya aku berharap....Allah menganugerahkan padaku seorang imam untuk berbagi banyak hal dan menerima apa adanya diriku beserta keluargaku....
Kekasih....bila engkau benar-benar ada dalam hidupku....
Semoga Allah menetapkan hati kita dan mendekatkan kita dijalan yang lebih Ia ridhoi....

Aku mencintaimu karena Allah...aku merindukanmu karena Allah dan aku menunggumu karena Allah...

Diraga manakah jiwamu bersemayam????
Dari sini aku menatap jejakmu dengan raga yang menari bersama angin...
Diantara gemuru ombak kerinduanku... rasakan getarku...yang membiarkan selarik bintang menemanimu serta untuk menjemputku...
Meski mungkin tak ada peta yang bisa dirimu genggam....izinkan bisik hatiku sebagai petunjuk arahmu dengan izin_Nya....

Ya Rabbi...redamkanlah rinduku dijalan yang terbaik menurut Engkau untuk dunia dan akhiratku...
Aamiin....

Bila kerabat dan teman tak lagi cukup untuk menemani kehidupanku.....maka hari itu adalah yang aku tunggu....apakah dia, jawaban itu????
Semogaaaaa....
Aamiin ya Allah ya Rabbal’alamin.... ^_^__^_^

Jumat, 17 Oktober 2014

Buat Yang Lagi Sedih ^_^




Tidak jarang dari kita selalu dikelilingi dengan ujian dan cobaan dalam hidup dan yang namanya ujian hidup terkadang membuat seseorang terasa akan bersedih dan putus asa.

STOP !!!

Putus asa dalam Islam adalah dosa, coba buka wawasan dan simak kata kata berikut ini dan jadikanlah untuk penguat dan penerang hati disaat sedang bersedih, dirangkum dari isi Al-Qur'an.

Manusia bertanya, kenapa aku diberi ujian seberat ini?

Al-Qur'an menjawab, Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (QS. Al-Baqarah: 286)

Manusia bertanya, bolehkah aku frustasi?

Al-Qur'an menjawab, janganlah kamu bersifat lemah dan jangan pula kamu bersedih hati padahal kamulah orang orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang orang yang beriman. (QS. Ali Imran: 139)

Manusia bertanya, bolehkan aku berputus asa?

Al Qur'an menjawab, dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir. (QS. Yusuf: 87)

Manusia bertanya, bagaimana cara menghadapi ujian hidup?

Al-Qur'an menjawab, hai orang orang yang beriman bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersifat siaga (diperbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung. (QS. Ali Imran: 200)

Jadilah sabar dan shalat sebagai penolongmu dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang orang yang khusyu. (QS. Al-Baqarah: 45)

Manusia bertanya, bagaimana menguatkan hatiku?

Al-Qur'an menjawab, cukuplah Allah bagiku, tiada Tuhan selain Dia, hanya kepadaNya aku bertawakal. (QS. At-Taubah: 129)

Manusia bertanya, apa yang ku dapat dari semua ujian itu?

Al-Qur'an menjawab, sesungguhnya Allah telah membeli dari orang orang mukmin diri dan harta mereka dengan surganya. (QS. At-Taubah: 111)

Manusia bertanya, kenapa aku diuji?

Al-Qur'an menjawab, apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan kami telah beriman,sedang mereka tidak diuji lagi. (QS. Al-Ankabut: 2)

"Dan sesungguhnya kami telah menguji orang orang sebelum mereka maka sesungguhnya Allah mengetahui orang orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang orang yang dusta. (QS. Al-Ankabut: 3)

Manusia bertanya, kenapa aku tidak diuji dalam hal baik baik?

Al-Qur'an menjawab, boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal amat buruk bagimu (Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui). (QS. Baqarah: 216)

Dan masih banyak lagi kandungan (surat surat atau ayat ayat Allah) yang menerangi hati kita yang lagi bersedih.
^_^